Sabtu, 13 Juni 2009


Nasabah Tabungan Bank Syariah Meningkat


By Republika Newsroom


JAKARTA -– Memasuki kuartal II 2009 jumlah nasabah tabungan bank syariah bertambah 500 ribu orang. Tercatat pada Maret nasabah tabungan sebanyak 4 juta orang dan hanya dalam waktu satu bulan terjadi pertumbuhan 12 persen.

Peningkatan jumlah nasabah ini menjadi yang terbesar dibanding periode sebelumnya. Rata-rata jumlah nasabah tabungan perbankan syariah sebelumnya bertambah 100 ribu orang per bulannya. Memasuki 2009 pertambahan jumlah nasabah tabungan bank syariah mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan. Di awal 2009 jumlah nasabah bertambah 92 ribu dibanding akhir 2008 yang kemudian meningkat 200 ribu nasabah pada Februari, sehingga mencapai total nasabah tabungan 3,9 juta orang.

Pada bulan Maret jumlah nasabah tabungan bertambah 100 ribu orang dan memasuki kuartal II pertumbuhan nasabah tabungan bank syariah di April tercatat yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Meningkatnya jumlah nasabah tabungan bank syariah pun turut berimplikasi pada peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), walau dari komposisi deposito masih memiliki porsi terbesar dalam penghimpunan DPK.

Tercatat per April 2009 DPK bank syariah sebesar Rp 39,1 triliun, bertambah Rp 1,1 triliun dibanding Maret. Dari total DPK per April dana dari giro sebesar Rp 6,3 triliun, tabungan Rp 13,4 triliun dan deposito Rp 19,3 triliun.

Berdasar data publikasi BI, jumlah rekening bank syariah sebanyak 4,7 juta orang, dengan rincian nasabah giro 74 ribu orang, tabungan 4,5 juta orang dan deposito 122 ribu orang.

Walau nasabah tabungan meningkat tapi terjadi penurunan pada nasabah deposito sebanyak 6 ribu orang, dari 128 ribu orang menjadi 122 ribu. Penurunan dana pun terjadi di deposito dari Rp 20 triliun menjadi Rp 19 triliun.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Agustianto mengatakan walau terjadi peningkatan nasabah tabungan, di sisi lain jumlah nasabah tabungan deposito yang menurun memperlihatkan perbankan syariah belum dapat menggaet nasabah rasional sempit. Pasalnya, lanjut dia, nasabah rasional akan selalu melihat bank yang memberikan nisbah bagi hasil tinggi.

“Dalam menjaring nasabah rasional perlu adanya sosialiasasi, promosi dan edukasi yang optimal,” kata Agustianto. Dalam melakukan pendekatan kepada nasabah pun tak dapat dilakukan hanya dengan pendekatan emosional semata. Dengan pendekatan kontinu pada nasabah, lanjutnya, maka secara bertahap nasabah akan dapat masuk ke bank syariah.

- gie/ahi

2 komentar:

Lina Gustina mengatakan...

Alhamdulillah semakin banyak orang berpaling ke Bank Syariah. Saya juga sudah jadi nasabah di salah satu Bank Syariah. Terima kasih infonya...

>>> mengatakan...

Ya, Alhamdulillah... Semoga Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera....!